Rabu, 07 Oktober 2009

Bisakah Hewan Meramal Gempa?

Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Provinsi Sumatera Barat,Rabu(30/9)silam. Hingga kini 07 Oktober 2009 sedikitnya 700 orang dilaporkan meninggal, upaya pencarian dan pendataan korban masih terus dilakukan.

Bagaimanapun,peristiwa gempa bumi adalah bencana alam yang sulit dicegah kehadirannya , namun kita diharuskan cepat tanggap dalam menangkap gejala-gejala alam , terutama yang diperlihatkan lewat perilaku aneh sejumlah hewan,sehingga proses evakuasi bisa dilakukan lebih awal dan jumlah korban bisa diminimalisasi.Hal itu bisa terlihat saat peristiwa gempa bumi besar yang berkekuatan 8 SR yang menyebabkan tsunami di Aceh.Sebelum kejadian gempa, beberapa jenis burung tampak melakukan terbang eksodus tidak seperti biasanya. Beberapa jenis hewan liar di areal bakal terjadinya gempa juga lenyap entah kema.

Menurut para ahli Seismologi, hampir mustahil untuk memprediksi kapan dan dimana sebuah gempa akan terjadi. China sudah menggunakan tanda-tanda perubahan alam,umumnya perilaku hewan,sebagai peringatan awal akan terjadinya gempa, kata Roger Musson,seorang ahli Seismologi dari British Geological Survey. Pernyataan Musson mengacu pada musim dingin 1975, pejabat di China memerintahkan pengungsian penduduk kota Haicheng di sebelah timur laut Provinsi Liaoning satu hari sebelum gempa berkekuatan 7,3 magnitudo. Evakuasi dilakukan setelah adanya laporan mengenai binatang-binatang berkelakuan aneh dan perubahan permukaan air tanah,meski sudah dilakukan evakuasi,lebih 2000 orang meninggal.

“Sejauh ini,belum ada cara yang benar-benar dapat diyakini atau dipercaya bahwa menggunakan hewan memang bisa memprediksi gempa”, kata Musson.

Meski demikian,Musson tidak menutup kemungkinan bahwa sejumlah hewan memang memiliki kemampuan menangkap sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh bumi sebelum gempa terjadi. Yang paling mungkin adalah bahwa pergerakan batuan bawah tanah sebelum terjadinya gempa menghasilkan suatu sinyal listrik yang bisa dirasakan oleh beberapa jenis binatang.Teori lainnya, binatang dapat merasakan getaran yang lemah sebelum gempa, sementara getaran yang sama tidak bisa dirasakan atau dilihat oleh manusia. Ini dikaitkan dengan kemampuan hewan yang bisa menangkap medan dan gelombang elektromagnetik sampai batas yang tidak bisa ditangkap oleh manusia. Adanya gangguan medan elektromagnetik ini bisa menyebabkan rasa tak nyaman pada sejumlah binatang dan memunculkan perilaku aneh pada binatang.

Yang jadi pertanyaan kemudian, apakah tanda-tanda alam, dalam hal ini perilaku aneh yang ditunjukkan binatang bisa dijadikan tanda untuk memprediksi datangnya gempa?. Tampaknya, memang masih butuh waktu untuk menyibak berbagai misteri alam melalui tanda-tanda yang sebenarnya sudah dikirim oleh alam itu sendiri.

 

Tidak ada komentar: